SMK-SMTI Yogyakarta Siapkan Lulusan Profesional yang Terserap di Industri dengan Terjunkan Ratusan Siswa PKL Tahun ini
SMK SMTI Yogyakarta tahun ini memberangkatkan 344 siswa untuk menempuh Praktik Kerja Lapangan (PKL) di 92 industri yang tersebar di Indonesia.
Selain untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional, program PKL terbukti meningkatkan penyerapan tenaga kerja siswa lulusan sekolah tersebut.
"Serapan bekerja lulusan SMTI Yogyakarta tahun ini, sampai dengan bulan Agustus 2025, mencapai 89,64 persen, sisanya berwirausaha dan melanjutkan studi di jenjang perguruan tinggi," ujar Pengelola PKL dan Pemasaran Lulusan SMK SMTI Yogyakarta Agnes Kinanthi saat ditemui di Gedung SMK SMTI Yogyakarta, Rabu (6/8)
SMK SMTI Yogyakarta memiliki 3 konsentrasi keahlian,yakni Teknik Kimia Industri, Kimia Analisis dan Teknik Mekatronika.
Keberangkatan siswa PKL paling banyak terjadi di antara Bulan Juli dan Agustus, untuk konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dan Teknik Mekatronika.
Sedangkan konsentrasi keahlian Kimia Analisis diberangkatkan di Bulan Januari dan Mei.
"Keberangkatan siswa untuk PKL di industri juga menyesuaikan dengan perusahaan calon tempat siswa PKL," tuturnya.
Mereka dikirim ke perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra SMK SMTI dan mayoritas berada di daerah Jawa bagian Barat. Mulai Tangerang, Bekasi, Cilegon, Jakarta, Bogor dan kawasan industri lainnya.
"Total tahun ini berarti ada 344 siswa," bebernya.
Untuk memastikan bahwa siswa yang sedang PKL merasa aman, nyaman dan ditempatkan sesuai dengan jurusan mereka di perusahaan, pihak sekolah juga melakukan pemantauan secara rutin baik melalui daring maupun langsung ke lokasi perusahaan.
Selain itu, pemantauan juga dilakukan untuk memastikan siswa ditempatkan di divisi yang sesuai dengan kompetensinya. Apabila terdapat kompetensi yang dipandang perlu ditambahkan di sekolah, maka sekolah akan menyesuaikan materi pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan industri.
"Memastikan siswa melakukan PKL sesuai dengan kompetensi yang diajarkan di sekolah," terangnya.
SMK SMTI yang merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Perindustrian mempunyai lebih dari 300 industri yang menjadi mitra di seluruh Indonesia.
Industri tersebut telah bekerja sama setiap tahunnya untuk menjadi tempat PKL siswa. Tahun ini juga terdapat beberapa perusahaan baru yang menjadi tempat untuk siswa melaksanakan PKL.
"Jadi memang kami selalu berusaha untuk melebarkan mitra industri agar bisa menyuplai tenaga kerja yang dibutuhkan," ucapnya.
Masa PKL siswa konsentrasi keahlian Teknik Kimia Industri dan Teknik Mekatronika berlangsung selama 2 semester. Sedangkan konsentrasi keahlian Kimia Analisis selama 3 semester.
Namun, banyak kasus industri merasa sudah cocok dengan siswa PKL, sehingga setelah selesai masa PKL yang disepakati dengan sekolah mereka akan langsung lanjut kontrak kerja di sana.
"Bisa langsung kontrak kerja atau PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) dan sebagainya," jelasnya.
Menurutnya, program PKL SMK SMTI merupakan salah satu wujud dari pendidikan sistem ganda. Dimana sekolah menjalankan kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Siswa di sekolah telah mendapatkan teori dan praktik laboratorium lalu ditambah pengalaman PKL agar siswa bisa langsung menyesuaikan dengan ritme kerja industri.
"Tujuan akhir SMTI adalah menyediakan tenaga kerja industri yang kompeten," tandasnya.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, mayoritas siswa yang mengikuti PKL langsung ditarik oleh industri tempat ia bekerja. Apabila industri sedang tidak ada kebutuhan tenaga kerja, siswa dapat menggunakan pengalaman PKL sebagai bekal untuk bekerja di mitra industri lainnya.
"Jadi siswa tidak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan ketika sudah lulus," katanya.
Sebagai sekolah di bawah naungan Kementerian Perindustrian, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut 100 persen lulusan unit pendidikan vokasi yang berada di bawah Kemenperin, dipastikan diterima bekerja di sektor industri. Kualitas pendidikan hingga jejaring industri dinilai semakin baik.
"Tapi perlu ditambah dari jumlah atau kuantitasnya. Aspek kuantitas juga terus ditingkatkan, baik program kelas atau SDM, untuk memenuhi kebutuhan industri" pesannya.
Menurutnya pola kebutuhan SDM yang unggul dan kompeten di sektor industri juga terus bertambah secara signifikan.
Fenomena tersebut jadi indikator yang positif, karena berarti menunjukkan signifikansi sektor industri di Indonesia yang terus maju dan berkembang.
"Industri kita bertumbuh pesat, peningkatan dan kebutuhan SDM di industri juga terus terjadi," tandasnya.
Repost : https://radarjogja.jawapos.com/pendidikan/656402182/smk-smti-yogyakarta-siapkan-lulusan-profesional-yang-terserap-di-industri-dengan-terjunkan-ratusan-siswa-pkl-tahun-ini